Monday, November 9, 2009

Cap-And-Trade: Kebijakan Ekonomi Energi Baru



Sejenak saya melupakan Perang Irak, reformasi kesehatan atau bail-out. Saat ini ada program pemerintahan Obama yang lebih menarik perhatian saya karena menyangkut stabilitas perekonomian, termasuk perekonomian rumah tangga saya,hehehe… Presiden Obama dan koleganya di Partai Demokrat, khususnya pemenang nobel lingkungan mantan wapres Al Gore, saat ini sedang getol-getolnya menggolkan satu rancangan kebijakan di bidang lingkungan. Sebenarnya program ini sudah menjadi bahasan sejak jaman Presiden Bush, tetapi selalu pembahasannya jalan di tempat. Nah, sekarang setelah Partai Demokrat menguasai Gedung Putih dan Kongres maka penerapan kebijakan ini pun dipercepat. Namanya Cap-And-Trade, diharapkan akan efektif di tahun 2012 nanti.

Cap-And-Trade, adalah kebijakan yang mewajibkan perusahaan penghasil dan distributor energy berbasis fosil, minyak atau batubara, untuk membeli ijin bagi setiap setara satu ton CO2 yang produk perusahaan mereka nantinya akan hasilkan. Saat ini AS sendiri menghasilkan setara 7 milyar ton CO2 setiap tahun. Sedangkan jumlah perusahaan yang akan masuk dalam kebijakan itu sekitar 7400 perusahaan. Sesuai dengan namanya, maka ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk dapat beroperasi akan diperketat dan suatu saat setelah bahan bakar alternatif sudah dipakai secara luas maka akan disumbat alias distop.

Bagaimana perusahaan-perusahaan tadi mendapatkan ijin bila ijinnya semakin sedikit?. Jawabannya gampang, ijin akan dilelang, jadi peminat pun harus memasang harga tinggi supaya menang lelang. Lama-lama mereka akan keberatan untuk mengeluarkan uang banyak hanya untuk ijin, dan diharapkan mengalihkan usaha mereka ke usaha pengembangan energi ramah lingkungan. Itulah pengertian saya tentang program ini setelah membaca beberapa sumber.

Namanya kebijakan pasti banyak yang pro dan kontra, semuanya baik menurut saya, tinggal bagaimana perspektif dalam melihat kebijakan ini saja. Bagi yang pro dan saya yakin juga yang kontra, program ini sangat baik karena tahun 2020 nanti akan dapat menurunkan 20% kadar CO2 dari kadar CO2 di tahun 2005, dan di tahun 2050 akan turun sampai 80%. Dari hasil pelelangan ijin, akan didapatkan pendapatan negara sebesar 645,7 milyar dollar sampai tahun 2019, yang akan dikembalikan ke masyarakat melalui potongan-potongan pajak dan pengembangan energi hijau. Semua setuju dalam hal ini, tetapi yang kontra, namanya juga kontra, mengajukan keberatan-keberatan, khususnya potensi kenaikan harga-harga kebutuhan hidup.

Karena tidak ada pelarangan menaikkan harga jual minyak dan batubara dari perusahaan-perusahaan yang terkena kebijakan ini, maka dikhawatirkan biaya pembelian ijin akan dibebankan kepada konsumen. Bisa ditebak yang akan membayar biaya perijinan itu adalah konsumen tangan terakhir termasuk saya. Diperkirakan biaya listrik akan naik 5-15% sampai tahun 2015, gas akan naik 12-50%, dan gasoline (bahan bakar mobil) 9-145%. Rentetannya bisa panjang kalau harga energi naik, semua harga barang juga akan naik . Pemerintah menjanjikan dana sebesar 525 milyar dollar akan dikembalikan ke masyarakat lewat potongan pajak, tetapi itu berarti hanya 400 dollar untuk single dan 800 dollar untuk keluarga per tahun. Tentu tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga akibat program tadi selama setahun.

Kebijakan Cap-And-Trade yang merupakan salah satu jalan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar ramah lingkungan, dan nantinya beralih ke energi hijau. Program yang bagus, memang mau tak mau kita harus memakai bahan bakar hijau. Hanya waktu pelaksanaannya yang kurang tepat, di tengah masyarakat banyak sedang berjuang mengatasi masalah ekonomi yang semakin memburUK.
Sumber: Pautan Pasaribu| 9 November 2009 | 08:40

0 comments:

Post a Comment

 

ShoutMix chat widget

Followers

SEMUA ADA DISINI Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts