Friday, November 6, 2009
Prospek perekonomian Indonesia 2010 cukup baik
JAKARTA - Direktur Pusat Informasi dan Pengembangan Studi (Cides), Umar Juoro memperkirakan, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 bisa membaik sejalan dengan pulihnya kembali perekonomian dunia.
"Jika perekonomian dunia pulih, ekonomi Indonesia dapat tumbuh kembali pada kisaran enam persen, " katanya di Jakarta, tadi malam.
Umar mengatakan, pertumbuhan ekonomi sekitar enam persen diharapkan mampu mendorong kegiatan ekspor dan impor, juga berdampak positif bagi invetasi dalam maupun luar negeri.
"Apalagi, jika diikuti program pembangunan infrastruktur, baik dalam skema kebijakaan pemberian stimulus perekonomian maupun program berkelanjutan yang yang berarti," ujarnya.
Umar menilai tantangan perkembangan perekonomian Indonesia ke depan selain permasalahan pembangunan infrastruktur adalah menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi.
Penekanannya, lanjut JUoro, ialah pada sektor yang lebih mendorong pertumbuhan berkesinambungan dan sektor yang menciptakan kesempatan kerja yang relatif besar, terutama pada sektor industri manufaktur.
Permasalahan pembangunan infrastruktur, menurut dia, bukanlah dalam hal pembiayaan, tetapi lebih berkaitan dengan persoalan struktural seperti pembebasan tanah, kebijakan tarif dan kepastian hukum lainnya.
"Tentu permasalahan struktural tersebut tidak dapat dipecahkan dengan segera, namun paling tidak perbaikan secara bertahap akan mendorong perkembangan perekonomian lebih baik," kata Umar.
Disinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat krisis global, dia menjelaskan, hingga triwulan I - 2009 mencapai 4,4 persen, terutama didukung oleh konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,8 persen dan pengeluaran pemerintah.
Sekalipun ekspor mengalami pertumbuhan negatif lebih dari minus 20 persen, menurut Juoro, neraca perdagangan dan neraca berjalan masih positif karena pertumbuhan impor negatif lebih besar dari ekspor.
Hal yang menggembirakan, sambungnya, belakangan ini nilai rupiah dan indeks pasar modal juga mengalami penguatan signifikan karena prospek perekonomian Indonesia yang dilihat baik sehingga para investor mulai mengalirkan dananya ke pasar yang diperkirakan memberikan hasil tinggi, terutama di pasar komoditas di negara-negara yang sedang berkembang (emerging markets) termasuk Indonesia.
"Penguatan nilai rupiah dan indeks pasar modal diperkirakan masih akan terus berlangsung, sekalipun pada saat tertentu terjadi koreksi. Jadi tidak berlebihan perkirakan nilai rupiah akan menembus kisaran angka Rp9.500 per dolar AS dan indeks pasar modal mencapai 2.300," demikian Umar Juoro menambahkan.
Sumber: Umar Juoro: 28 June 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment